Minggu, 28 Juli 2013

Hijab Is My Identity


Bismillaahirrohmaanirrohiim...

Hijab, pasti sudah tidak asing lagi di telinga kita semua, yap, pakaian untuk wanita muslimah :)


Singkat cerita mengenai pengalaman saya berhijab. Dulu, saya selalu menganggap bahwa hijab adalah kesiapan hati, karena sering sekali saya mengatakan bahwa "Saya ingin berhijab tapi nunggu hati siap dulu :)". Sering sekali saya mengatakan seperti itu, ketika melihat muslimah yang mengenakan hijab, saya ingin sekali bisa juga untuk mengenakannya. Keinginan kecil sudah ada sejak saya SD kelas 6, berlanjut ke SMP, kemudian ke SMK. Tapi saya belum juga berhijab, masih belum siap. Saya selalu mengatakan "Ibadahnya dulu dibenerin, baru berhijab".

Sampai akhirnya saya "dipaksa" untuk berhijab lewat magang di lembaga sosial yang mengharuskan karyawannya mengenakan pakaian muslimah. Meskipun pada saat itu saya mengenakannya hanya di kantor saja. Mulai ada rasa malu di hati saya ketika pergi ke tempat lain tidak mengenakan hijab. Saya berpikir "Masa di kantor berhijab, kemana-mana tidak". Mulai ada pikiran seperti itu.


Kemudian saya diterima di UIN Jakarta yang memang mengharuskan mahasiswinya berhijab. Mulai saat itu saat berpergian saya mulai mengenakannya, meskipun di lingkungan rumah masih belum pakai. Saat itu saya masih belum mengerti bagaimana seharusnya berhijab itu.

Hingga akhirnya saya "bergerilya" di twitterland, memfollow akun-akun yang membahas tentang muslimah. Saya memfollow akun @gadisberjilbabb, dari akun sinilah saya mendapatkan pencerahan, di bio akun tersebut tertulis bahwa "bukan kesiapan hati tapi kewajiban diri". Di akun tersebut dicantumkan pula ayat Al-Qur'an yang menerangkan kewajiban bagi muslimah untuk berjilbab yakni QS. An-Nur : 31 dan QS. Al-Ahzab : 59 . Berikut terjemahan dari ayat Al-Qur'an tersebut :

Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung. " (QS. An-Nur : 31)

" Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, “Hendaklah menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. " (QS. Al-Ahzab : 59)

Perintah berhijab tertulis di Al-Qur'an, itu artinya Allah yang langsung menyuruh kita untuk berhijab. By the way, saya selama ini kemana aja ya, baru tau surat ini?! #JLEB!

Surat cinta dari-Nya yang seharusnya selalu kita baca malah sering terlupa, astaghfirullaah :'(

Awal-awal berhijab pun saya masih belum mengerti bagaimana seharusnya berhijab yang baik dan benar, lewat ceramah-ceramah yang saya tonton di televisi, salah satunya Hati ke Hati Bersama Mamah Dedeh, lewat twitter, dan lewat buku yang saya baca, dan semuanya berlandaskan pada surat yang saya tuliskan di atas, selama ini kita sering keliru menyebut kerudung itu adalah jilbab padahal jilbab adalah yang menutup seluruh tubuh sedangkan kerudung yang mengulur sampai dada. Mungkin untuk lebih lengkap penjelasannya, bisa beli buku Yuk Berhijab! nya Ustadz Felix Siauw dan Mba @Benefiko, saya belum punya sih, kalo ada yang mau beliin boleh, hihi :D

Awal berhijab, hijab saya masih dibilang hijab lontong, masih pakai jeans ketat, kerudung tidak sampai menutup dada, meskipun tidak mencekik leher juga :), padahal hijab itu tidak ketat, tidak transparan dan menutup aurat. Saya yakin semua pasti tahu bahwa aurat wanita itu dari ujung rambut hingga ujung kaki kecuali muka dan telapak tangan, untuk itu kita harus pakai kaos kaki untuk menutup kaki kita :)
Seperti inilah awal-awal saya berhijab.



Jangan diikutin ya, itu gak syar'i. Saat itupun saya belum paham siapa saja yang boleh dan tidak boleh melihat aurat wanita muslimah, ini tertera dalam QS. An-Nur ayat 31.

Dua tahun berhijab, saya baru mengerti hijab yang sebenarnya itu seperti apa, dan untuk meyakinkan diri pun sampai saat ini masih saya lakukan, berbarengan dengan memperbaiki hijab saya kepada hijab yang syar'i yang berdasarkan Al-Qur'an bukan berdasarkan mode dan trend hijab masa kini, ada yang dapat diterapkan dan ada pula yang tidak.

Di awal memulai berhijab syar'i, ada ujian yang saya alami. Saya mulai merasa berbeda, karena belum semua muslimah yang sudah berhijab memahami bagaimana seharusnya berhijab yang syar'i itu. Pernah di saat saya mulai mengganti jeans ketat saya dengan rok, saya betul-betul merasa berbeda, saat itu saya mengalami perubahan yang cukup hebat dalam diri saya, tapi lama-kelamaan saya merasa aneh. Sempat saya mengenakan jeans ketat kembali meskipun saya selalu mengenakan atasan yang panjang, sekali saya mengenakan jeans ketat kembali disaat saya betul-betul mengalami perubahan. Hari itu juga saya malu, saya malu sama Allah, meskipun mungkin yang lain melihatnya biasa-biasa saja, tapi saya merasa sangat malu dengan Allah. Keesokannya saya mengganti kembali dengan rok, enak deh, ademmm :)).

Saya kapok sempat menyerah hanya karena omongan manusia, hanya karena penilaian manusia. Padahal seharusnya yang kita turuti adalah penilaian Allah. Tapi saya sangat bersyukur telah melewati masa-masa itu, masa dimana saya merasa aneh dan merasa serba salah dengan perubahan diri saya, itu dikarenakan karena diri terlalu merasa sempurna, terlalu tanpa sengaja menuntut orang lain melakukan hal yang sama, padahal tidak seharusnya seperti itu. Di akhir nanti kita ini akan sendiri-sendiri, tidak berbarengan. Mulailah dari diri sendiri, dari yang kecil, dari yang kelihatannya tidak berarti, karena sebetulnya sebaik-baiknya mengajak orang lain kepada kebaikan itu adalah dengan menjadikan diri kita sebagai contoh untuk mereka lihat, menjadi inspirasi untuk mereka. Hidayah itu Allah yang beri, kita hanya bisa menyampaikan kebaikan walaupun hanya satu ayat :).

Dear saudari muslimahku tersayang, yuk, jangan tunda hijabmu :), hijab bukan tanda bahwa kita sudah baik melainkan tanda bahwa kita ingin menjadi lebih baik. Hijab menuntunmu agar terhindar dari perbuatan yang sia-sia, itu yang saya rasakan. Dari berhijablah banyak sekali perbaikan diri, itu yang saya alami...

So, yuk berhijab, jangan ditunda-tunda ya :). Tak perlu menunggu baik dan sempurna, mulai saja, nanti disempurnakan sambil jalan :)

Hijab is my identity, how about you dear? :)

Semoga bermanfaat! :)
Wassalam.

Hijab syar'i --->

Rabu, 24 Juli 2013

Aku Ingin MOVE UP!


“Move up adalah bentuk ikhtiar diri, untuk meningkatkan kualitas pribadi, dengan semakin mendekat pada Illahi Rabbi” – Febrianti Almeera

Bismillaahirrohmaanirrohiim...


Hijrah, suatu perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain, kalau dikaitkan dengan hijrah dalam proses perbaikan diri, hijrah bersifat continue (terus menerus) tanpa henti mengarah ke arah yang lebih baik.
Seseorang yang baru saja mengalami perubahan dalam dirinya, meski hanya sedikit saja, pasti merasa kaget karena proses pembiasaan yang baru. Ada yang berhasil mempertahankan perubahan baik menjadi sebuah kebiasaan, ada juga yang gagal mempertahankan perubahan baik tersebut.

Untuk berubah ke arah yang lebih baik memang tidak mudah, pasti ada saja cobaannya, entah dari mana, pasti ada saja. Mungkin semua itu hadir semata-mata untuk mengetahui seberapa besar niat dan keinginan kita untuk berubah. Tetapi jika ada dukungan dari kanan kiri, jika terbiasa dengan orang-orang yang sama-sama sedang merubah diri, pasti mudah, insya Allah. Saya pernah mendengar sebuah quotes dari acara Hitam Putih bahwa untuk berubah itu mudah seperti halnya membalikkan telapak tangan JIKA tidak ada yang memegang tangan tersebut untuk berbalik. :)
Yap, saya setuju dengan quotes tersebut, jika lingkungan mendukung, jika lingkungan membiasakan berbenah diri, pasti akan mudah juga untuk merubah diri.

Aku ingin Move Up!, sebuah teriakan hati seseorang yang sedang ingin melewati proses hijrah dalam perbaikan diri ke arah yang lebih baik. Banyak sekali sebetulnya teriakan seperti itu di hati setiap orang yang ingin hijrah akan tetapi masih terjerembab dalam cinta semu, masih belum bisa meninggalkan dia yang belum tentu akan menjadi pendamping hidupnya kelak.
Kebanyakan alasannya adalah terlalu mengkhawatirkan seseorang yang sebetulnya orang tersebut sudah ada yang melindungi yaitu Allah SWT, begitu juga dengan kita, sudah ada yang melindungi pula. :)



Tak perlu risaukan dia, do'akan saja agar selalu dalam lindungan terbaik-Nya. Toh, kalau jodoh tak kan kemana. Yakinlah dengan janji Allah :)


So, yuk Move Up! :)





Jumat, 12 Juli 2013

Facebook & Twitter


Facebook dan twitter, jejaring sosial yang sudah akrab dengan keseharian saat ini, apa-apa di update, lagi makan ngupdate, lagi di suatu tempat ngupdate, lagi galau ngupdate *eh :D

Ya begitulah kira-kira facebook & twitter saat ini, ada yang memakainya hanya untuk sekedar update status tentang dirinya, ada yang memakainya untuk berbagi ilmu, berjualan, dsb.




Sayangnya setiap update status yang tidak ada kejelasannya akan sesuatu, timbullah ambiguitas, kesalahan persepsi dari berbagai pihak, contoh:
"yang jago bahasa arab dan bahasa inggris itu keren *pengen bisa* :)"
dipastikan banyak yang salah persepsi, apalagi ada yang merasa seperti itu hehe, padahal maksud penulis itu tidak tertuju pada satu pihak hehe :D

Memang itu kesalahan dari penulis itu sendiri :D
So, yuk mulai sekarang gunakan status facebook dan twitter untuk informasi-informasi yang bermanfaat, kalau mau galau, kata-katanya mungkin bisa yang menyiratkan sedang menyemangati diri sendiri :)

Saya kutip kata-katanya teh Pepew.
"Sebaik-baiknya tweet adalah tweet yang bermanfaat bagi followernya"
- @pewski -

Teteh Pepew mulu ya? hehe. Ya memang dia salah satu inspirator saya :), silakan di follow twitternya, dan silakan ber #GalauBerkilau (red: galau yang bikin deket ke Allah) :))

Muslimah Sejati :')


Bismillaahirrohmaanirrohiim...

Mutiara, terlahir indah dengan penjagaan yang sangat sempurna, tertutup rapat oleh cangkang kerang, tak tersentuh benda-benda apapun...
Seperti itulah menurut saya muslimah sejati itu :)

Muslimah sejati... muslimah yang mampu mengendalikan lidahnya dari perkataan sia-sia, muslimah yang mampu menutup auratnya dengan sempurna, muslimah yang sempurna menjaga pandangan matanya dari pandangan yang tak halal baginya, muslimah yang berhijab dengan sempurna... Seperti itulah menurut saya muslimah sejati itu...

Siapa yang tak ingin menjadi muslimah sejati? saya rasa semua muslimah mau menjadi seperti itu, termasuk saya :). Indah terlahir sebagai mutiara pasti melewati proses yang tidak mudah. Sama seperti halnya muslimah yang sedang berusaha memperbaiki dirinya, tidak mudah, banyak godaannya :)





Muslimah sejati? saya? tentu bukan, hehe :). Saya hanyalah seorang anak perempuan yang sedang belajar memperbaiki diri, masih sering "kepeleset" perkataan, "kepeleset" perbuatan, "kepeleset" perasaan *eh :D, dan "kepeleset-kepeleset" lainnya :).
Belum mampu mengendalikan lidah dari perkataan sia-sia, belum mampu menutup auratnya dengan sempurna (red: jilbab syar'i), belum mampu menjaga pandangaannya (red: menundukkan pandangan), dan belum mampu berhijab dengan sempurna. Hanya sedang terus menerus berusaha memperbaiki diri menuju keridhaanNya :')

Teruntuk muslimah yang sedang berupaya memperbaiki diri "Jangan menyerah ya, teruslah berupaya, meski banyak godaannya, semoga Allah kuatkan hati kita, semoga kita semua selalu dalam tuntunanNya... Aamiin Ya Rabbal 'aalamiin... :')"